Koperasi Harus Lahirkan Konglomerat
PEKALONGAN - Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Syarifuddin Hasan, SE, MM, MBA. meminta agar paradigma koperasi berubah dari kelas menengah bawah, menjadi elit serta modern. Hal itu dikatakan, ketika Syarifuddin Hasan, SE, MM, MBA. melakukan kunjungan kerja di Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Pekalongan, baru-baru ini. Menurutnya, dari keberhasilan Kospin Jasa menjadi koperasi terbesar di Indonesia dan berkantor pusat di kota kecil, maka dia mengaku sudah tidak melihat lagi koperasi dari kalangan kelas menengah bawah. "Dari sini, saya meminta agar paradigma koperasi berubah dari kelas menengah bawah, menjadi kelas elit dan modern," katanya.
Bahkan, dia mengharapkan konglomerat di dunia bisnis berasal dari koperasi dan harus segera diwujudkan. "Sepertinya saya akan benar-benar melihat keiinginan itu dari Kospin Jasa," tandas Menkop.
Pasalnya, perkembangan usaha yang ditempuh Kospin Jasa dinilai sangat tidak masuk akal lantaran bisa mengalahkan dunia perbankan. Diantaranya mampu mengumpulkan para penyimpan uang walaupun tanpa ada iming-iming bunga.
Padahal, pada dunia perbankan semuanya berlomba-lomba memberikan bunga menarik bagi nasabah sesuai dengan ilmu yang didapat untuk meningkatkan usaha. "Tapi di Kospin Jasa menangkal ilmu itu karena mampu membuat anggota menyimpan uang tanpa iming-iming bunga," ungkap Syarifuddin.
Kendati demikian, koperasi tetap harus mengayomi kelas menengah bawah, utamanya dalam pengembangan usaha-usaha kecil di masyarakat. Walaupun paradigmanya sudah elit dan modern, seperti Kospin Jasa yang seluruh kantor cabangnya online.
Sementara, Ketua Umum Kospin Jasa HA Zaky Arslan Djunaid menyebutkan, koperasi yang didirikan 13 Desember 1973 dan sekarang telah berusia 36 tahun itu, modal awalnya hanya Rp 4 juta. "Sekarang telah memiliki 77 kantor layanan di nusantara, semuanya online dengan asset mencapai 1,48 triliun. Dan sejak tahun 2004 mendirikan Kospin Jasa Syariah, karena diminati oleh anggota dan calon anggota," terang dia seraya menambahkan, Kospin Jasa menyatukan tiga etnis di Pekalongan yakni pribumi, Arab dan China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar